Entri Populer

Jumat, 29 Juni 2012

Pterodhophyta di Cangar

Asplenium nidus
 
Sistematika Asplenium nidus
Kingdom          Plantae
Divisio         Pterodophyta
Classis             Polypodiopsida
Ordo                Polypodiales
                                                Familia         Aspleniaceae
                                                            Genus             Asplenium
Species           Asplenium nidus

Asplenium merupakan genus dari sekitar 700 spesies dari pakis, sering diperlakukan sebagai genus hanya dalam keluarga Aspleniaceae, berdasarkan filogenetik molekuler analisis urutan DNA jumlah kromosom yang berbeda dan perbedaan struktural dalam rimpang.
Banyak kelompok spesies telah dipisahkan dari Asplenium sebagai memisahkan genera. Ini termasuk Camptosorus, Ceterach, Phyllitis, dan Tarachia, tetapi spesies ini dapat membentuk hibrida dengan spesies Asplenium lain dan karena ini biasanya termasuk dalam Asplenium lebih luas didefinisikan.
Beberapa klasifikasi lebih tua mengangkat Aspleniaceae ke peringkat taksonomi dari urutan sebagai Aspleniales.  Klasifikasi baru menempatkannya pada kelompok subordinal disebut eupolypods dalam tatanan Polypodiales.  Dalam eupolypods, Aspleniaceae milik clade informal dan sementara dikenal sebagai eupolypods II.
Telah ditemukan bahwa dalam beberapa spesies, kloroplas genom telah berkembang dalam cara yang kompleks dan sangat tidak biasa.  Hal ini membuat standar cladistic analisis tidak cocok untuk menyelesaikan filogeni dari kelompok pakis dan sangat canggih komputasi filogenetik metode menghasilkan sedikit informasi.  Selain hibridisasi merajalela di bagian-bagian dari genus ini, ada juga beberapa spesies seperti ibu spleenwort (A. bulbiferum) atau A. viviparum yang terutama bereproduksi secara aseksual, pada dasarnya kloning diri lagi dan lagi.  Sementara sebagian besar adalah diploid atau tetraploid, beberapa spesies (misalnya A. shuttleworthianum) adalah octoploid.
Nama bahasa yang paling umum adalah spleenworts, diterapkan pada lebih "biasa" spesies. A. nidus spesies yang sama dan beberapa disebut bird's-sarang pakis , kelompok Camptosorus dikenal sebagai pakis berjalan , dan nama yang berbeda yang diterapkan pada beberapa spesies terutama terkenal lainnya.

Nama lokal     :
1.   Camptosorus
2.   Ceterach
3.   Loxoscaphe T.Moore
4.   Phyllitis
5.   Tarachia
6.   Kadaka (Sunda)
7.    
Habitus           :
            Habitus tumbahn ini termasuk semak

Habitat            :
Habitat hidup Asplenium ini adalah menempel di pohon (epifit) tumbuh liar. Mempunyai bentuk yang menarik. Selain itu, pertumbuhannya cepat dan tidak memerlukan perawatan khusus. Tumbuhnya terbatas pada tempat-tempat berhawa sejuk. Kemungkinan dikembangkan sebagai tanaman hias di pegunungan cukup besar. Asplenium belangeri merupakan salah satu paku yang cukup menarik dan banyak dijumpai pada daerah dataran tinggi. Di jawa barat mudah dijumpai di sekitar gunung Gede, Pangrango dan gunung salak misalnya. Tumbuhnya bersama-sama jenis paku yang lain pada tebing-tebing atau di tepi-tepi aliran sungai dan selokan yang tempatnya agak terlindung. Tanah yang berbatu-batu atau tanah cadas yang ditutupi oleh lumut adalah tempat yang dia sukai. Orang-orang Sunda menyebutnya paku tamaga atau paku beunyeur.

Ciri yang mencolok
            Ciri pada tumbuhan paku jenis Asplenium antara lain: daun sangat panjang dan mengumpul pada bagian ventral. Tumbuh menempel tinggi pada pohon dan berbentuk seperti sarang.

Manfaat          :
Asplenium termasuk jenis pakis sehingga memiliki beberapa kepentingan ekonomi dalam hortikultura perdagangan.  Tertutama Asplenium nidus dan spesies yang dekat dengannya biasanya ditemukan untuk dijual sebagai tanaman rumah.  Type Asplenium bulbiferum kadang-kadang tersedia di rumah kaca dan dibiakkan bersama dengan terkait A. Viviparum.
Spesies Asplenium digunakan sebagai tanaman pangan oleh larva dari beberapa spesies Lepidoptera termasuk Batrachedra bedelliella yang banyak mengambil manfaat dari Asplenium nidus.
Asplenium nidus telah digunakan secara lokal dalam obat rakyat (untuk mengobati asma , luka dan kelemahan ) dan higienis untuk mengobati halitosis. Kecambah dari Asplenium nidus yang dimakan sebagai sayuran di Taiwan.

Bentuk            :
1.   Akar     
       Sistem perakarannya serabut (radix adventicia), permukaan akar warna cokelat, panjang  5 cm, tekstur akar lunak. Bentuk akar silinder panjang kecil.

2.   Batang
Bentuk batangnya bulat dan sangat pendek yang mengumpul di bawah atau di permukaan batang (epifit). Letak daunnya menyebar, kadang-kadang kelihatan daun-daun yang duduknya rapat berjejal-jejal, karena batang dari Asplenium ini sangat penadek. Type daun-daun pada Asplenium ini termasuk roset akar. Artinya jika batang amat pendek dan rosetnya amat dengan akar. Warna batang cokelat, tinggi batang 5 cm.

Ukuran           :
1.   Akar
Panjang akar dapat mencapai 8 meter memeluk batang, diameter akar 2 cm.

2.   Batang
Tinggi batang 5 meter dan diameter batang 30 cm

3.   Daun
Panjang daun 57 cm, panjang tangkai hingga pucuk mencapai 1 cm.

Warna             :
1.   Akar
Warna akar cokelat
2.   Batang
Warna batang cokelat tua

3.   Daun
Warna daun hijau

Stipe
            Pada tangkai jarak tumbuh daun mulai dari batang hingga daun pertama 1 cm, tangkai berwarna hitam, tekstur keras dan kasar.

Ental
Entalnya berwarna hijau yang panjangnya antara 15-30 cm. dan lebarnya 4-8 cm. terdapat 18-20 cm pasang daun yang letaknya mendatar.

Helaian Daun
Asplenium nidus bentuk sederhana besar daun secara visual mirip dengan Pisang daun, dengan daun tumbuh 50-150 cm dan 10-20 cm luas.  Mereka adalah hijau muda, sering berkerut, dengan pelepah hitam, dan menunjukkan vernation circinate.
Helaian daun yang letaknya paling bawah ukurannya lebih besar. Semakin ke atas daun tersebut semakin mengecil. Ukuran yang besar mencapai 0.5-1 cm. helaian anak daun pertama bercabang dua. Daunnya agak berdaging dan warnanya agak hijau pucat.

Kumpulan Sorus
Sori terdapat dekat pangkal lekukan anak daun. Sori-sori itu bergerombol dan warnanya cokelat terang.
Spora berkembang dalam sori pada bagian bawah daun.  Baris ini bentuk sori lama memperluas keluar dari pelepah di bagian belakang bagian luar lamina (daun palem).  Para daun memutar kembali saat mereka coklat dan membuat sarang daun besar di cabang-cabang dan batang pohon.
Cyatea cooperi
Sistematika Cyatea cooperi menurut JE Smith (1793):
Kingdom          Plantae
Divisio             Pterodophyta
Classis         Pteridopsida
Ordo               Cyatheales
Familia            Cyatheaceae
Genus             Cyathea
                                                                        Species           Cyatea cooperi          

Nama lokal     :
            Asal usul nama Cyatea cooperi:
Cyathea artinya cangkir dari bahasa Yunani, mengacu pada struktur yang memegang spora.
cooperi - dinamai oleh Mueller untuk menghormati Sir Daniel Cooper (1821-1902) Anggota Legislative Council NSW lama dari 1849 dan yang Legislative Assembly baru setelah pemerintah yang bertanggung jawab diberikan di tahun 1856.  Dia terpilih Ketua pertama LegislativeAssembly dan menduduki jabatan itu sampai pengunduran dirinya in1860.

Habitus           :
            Habitus Cyatea cooperi berupa perdu

Habitat            :
            Cyatea cooperi merupakan tumbuhan yang sebagian besar pakis terestrial atau tumbuh langsung di tanah, dapat tumbuh di habitat mulai dari hutan hujan tropis hingga hutan beriklim sedang. Sebaran yang paling banyak di dunia yakni di Australia, Cyatea cooperi ditemukan di sepanjang sebagian besar pantai timur Australia hingga perluasan kanan bawah ke Tasmania.  Pertumbuhan Cyatea cooperi lebih lebih memilih daerah pegunungan lembab dan dapat tumbuh pada lereng kering dengan pohon paku lainnya. Cyatea cooperi secara alami ditemukan di dataran rendah beriklim tropis, di sepanjang pantai Queensland dan New South Wales.
Cyathea cooperi juga dapat tumbuh di negara Inggris dan iklim lembab hingga dingin, Cyathea cooperi ini dirawat hingga mereka dapat berkembangbiak di koleksi kebun bootani Inggris. Cyathea cooperi dapat tumbuh di sana pada suhu 270F.

Ciri yang mencolok
Cyathea cooperi cukup khas dalam hal ini memiliki batang lebih ramping dengan khas "titik koin" di mana daun tua telah patah. Cyathea cooperi berwarna hijau cerah, berenda dan cenderung sangat cepat berkembang.

Manfaat
1.   Sebagai bioindikator lingkungan
2.   Penyedia oksigen

Bentuk
1.   Akar
Sistem perakarannya serabut (radix adventicia), permukaan akar berambut halus warna cokelat, panjang rambut 1 cm, tekstur akar keras. Bentuk akar silinder panjang.
2.   Batang
Cyathea cooperi memiliki batang ramping biasanya 3 - 6" tebal, kadang-kadang tumbuh sampai 30 meter, dan pertumbuhan sangat cepat. Pertumbuhan Cyathea cooperi akan terhambat apabila, mereka ditempatkan di dalam pot/ polybag meskipun dalam ukuran yang besar, akan tumbuh dengan baik apabila mereka di tanah dan alam bebas (Jones, 1980).
Umumnya  batang bersisik, batang membesar, tumbuh hingga ketinggian 15 m dengan diamter batang 30 cm. Batang bermotif dengan bekas luka oval besar yang ditinggalkan oleh daun. Type batangnya tahan kering sehingga dapat hidup di lignkungan yang panas. Cyathea cooperi tidak dapat tumbuah secara lateral karena tidak memiliki dapat memproduksi batang sekunder (Jones, 1980).
Tinggi batang Cyathea cooperi  2,5 meter. Bentuk batang apabila dilihat dari sudut bentuk penampang melintangnya yakni termasuk bulat (teres), permukaan batang terdapat gerigi-gerigi besar sehingga termasuk berusuk (costatus), selain itu batangnya juga dapat memperlihatkan bekas-bekas daun. Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus). Percabangannya termasuk monopodial, karena batang utama dari Cyathea cooperi terlihat lebih dominan. Cabang-cabang pada Cyathea cooperi termasuk sirung panjang, arah tumbuh cabang condong ke atas (patens), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut 450. Umur tumbuuhan Cyathea cooperi termasuk tumbuhan menahun.
 
Ukuran           :
1.   Akar
Panjang akar dapat mencapai 2 meter ke tanah, diameter akar 10 cm.

2.   Batang
Tinggi batang 1,5 meter dan diameter batang  20 cm

3.   Daun
Panjang daun 5 cm, panjang tangkai hingga pucuk mencapai 2 meter.
Warna             :
1.   Akar
Warna akar cokelat
2.   Batang
Warna batang cokelat kehitaman

3.   Daun
Warna daun hijau

Stipe
            Pada tangka jarak tumbuh daun mulai dari batang hingga daun pertama  25 cm, tangkai berwarna cokelat kehitaman, tekstur keras dan kasar.
Ental
 Ental (crozi) tumbuh di tengah-tengah tangkai daun, berwarna cokelat, kasar dan berambut. Rambut berwarna cokelat hingga putih. Panjang  65 cm. Tinggi ental mencapai 45 cm.
 
Helaian Daun
Panjang daun mencapai 5 cm, panjang tangkai hingga pucuk mencapai 2 meter. Termasuk daun bertangkai, bangun daun memanjang (oblongus), ujung daun runcing (acutus), pangkal daun runcing (acutus), tulang daun menyirip (penninervis), tepi daun beringgit (crenatus), tebalnya berupa herbaceus. Type daun majemuk menyirip gasal, pada setiap buku terdapat 2 daun (folia oposita).

Kumpulan Sorus
Sori bundar, dikelilingi oleh lingkaran indusia, masing-masing terdiri dari skala, berada di permukaan bawah daun. Sorus agak jauh dari tepi daun, yang muda meliputi indisium berbentuk bola. Indisium akhirnya robek, hingga bentuknya menajdi seperti piala atau cawan. Sorus mengandung banyak sporangium yang tidak pada tepi (Tjitrosoepomo, 2005).
Pyrrosia confluens
Sistematika Pyrrosia confluens     
Kingdom          Plantae
Divisio          Pterodophyta
Classis             Pteridopsida
Ordo          Polypodiales     
Familia         Polypodiaceae   
Genus             Pyrrosia
                                                                        Species           Pyrrosia confluens     

Nama lokal     :
Sayuran Ular hijau dan sayap ayam.
Habitus           :
            Pyrrosia confluens merupakan tumbuhan semak
Habitat            :
Tersebar luas di Asia tropis.  Dan diperpanjang ke Afrika dan Amerika Selatan.  Ada sekitar 19 spesies yang ditemukan dalam genus pakis termasuk.
Pyrrosia banyak ditemukan di Gunung Nimba di Liberia ke Henderson Pulau di Pasifik.  Di daerah ini, spesies paling banyak berasal dari Asia Tenggara, beberapa Platycerium menjadi endemi. Di sisi lain, memiliki distribusi sirkum-tropik.  Pyrrosia banyak di Afrika Barat ke Ethiopia, selatan melalui pusat tropis Afrika ke East London Afrika Selatan.  Dalam daerah ini, spesies ini terbatas pada daerah tropis dan subtropis.

Ciri yang mencolok  :
            Terdapat 2 daun yang berlainan tetapi dalam 1 tanaman, satu daun fertil dan satunya steril.

Manfaat          :
            Sebagai bioindikator lingkungan
Bentuk            :
1.   Akar     
Termasuk akar pelekat pohon (epifit)
2.   Batang  :
Berbentuk rimpang, rimpang merupakan satu garis.  Panjang Sekitar 10 mm, dan rambut hitam yang solid coklat ditutupi dengan tangkai panjang.

Ukuran           :
1.   Akar
Panjang akar mencapai 20 cm
2.   Batang
Panjang sampi 2 cm
3.   Daun
Panjang daun 15 cm dan lebar daun 5 cm      

Warna             :
1.    Akar
Akar berwarna cokelat muda

2.    Batang
Batang berwarna cokelat

3.    Daun
Daun berwarna hijau hingga hijau tua

Stipe
Tangkai daun mencapau 5-12 cm, kulit halus, kulit coklat, daun spora.  Petiole sampai 15 cm

Helaian Daun
            Daun dari batang sekitar 1-3 cm tebal, montok meninggalkan vena terlihat.  Kasa sampai pisau melengkung ke arah satu sama lain. Daunnya 2 jenis spora yang 1 cm batang panjang, batang dengan skala meninggalkan pangkal ujung tombak, dan perlahan-lahan mengitari Tanjung ukuran normal 6: 1,7 cm, tetapi mungkin sampai 15 jam. m lebar. dan sampai 1,8 cm di atas inti dari alur.  Dibesarkan di bawah ini.  Bintang berbentuk rambut pada permukaan daun jarang  Permukaan ditutupi dengan lapisan padat rambut adalah bentuk umum dari bintang dan coklat.
          Daun dengan spora sampai 20 cm lebar dan 1,5 sampai 2 cm sampai 4 cm dan ukuran daun dan daun dan batang.  Biasanya tidak ada lebih lama dari spora.  Akhir dari semenanjung. Memiliki daun sangat dimorfik (daun berbeda pada tanaman yang sama), adalah stellata (berbentuk bintang) rambut terjadi pada daun.

Kumpulan Sorus
            bulat atau lonjong, ujung pembuluh darah, indusium: palsu, sporangia: kuning sampai coklat pada saat jatuh tempo. Sporangium dari ujung daun dan sepanjang tepi daun.  Pada pertengahan ruang membuat sporangium berbentuk V berdekatan.  Ketika berbentuk bintang rambut tertutup rapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar